Dalam rangka Hari Ulang Tahun kota Jakarta yang ke 498, pemerintah DKI Jakarta akan menyajikan hiburan segar untuk masyarakat umum, yakni pagelaran seni budaya tradisional wayang kulit dengan menampilkan tokoh dalang Duta Budaya Internasional yakni, K.R.A.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM.

Pagelaran seni budaya wayang kulit asli milik bangsa Nusantara ini nantinya akan di gelar pada hari Sabtu, 21 Juni 2025 mulai pukul 19.00 WIB s/d selesai, bertempat di Pelataran Tugu Monas, Jakarta, dengan menyuguhkan lakon: Bathari Sri Dewi Pangan.
Wow….sungguh luar biasa, penyajian pagelaran seni budaya wayang kulit warisan leluhur bangsa kita yang disuguhkan oleh Pemerintah DKI Jakarta ini nantinya pasti bakalan meriah. Apalagi mengingat bahwa seni budaya wayang kulit ini sudah sangat di kenal oleh masyarakat Nasonal dan Internasional, penontonnya pun pasti akan membludag. Apalagi yang akan membawakannya adalah seorang tokoh dalang sejuta prestasi K.R.A.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, yang dikenal dengan julukan “Sang Dalang Salto Sewengi Ping Seked”.

Dalam setiap pagelaran seni budaya wayang kulit yang di bawakan oleh K.R.A.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM,dalang pemecah recor MURI 2024 ini akan selalu menampilkan aksinya dengan konsep pagelaran seni budaya wayang kulit dengan menggabungkan musik tradisional berupa gaamelan dengan berbagai elemen musik modern, seperti: biola, saxapone serta dihiasi dengan tampilan lagu-lagu pop dan barat.

“Kami memiliki tujuan agar nantinya para kaum muda lebih menyukai seni budaya wayang kulit milik bangsa kita ini. Hingga kini masih banyak para kaum muda yang menganggap seni budaya wayang kulit adalah kuno, hingga mereka banyak yang mengesampingkan. Dengan memadukan konsep yang bersifat milinial ini kami berharap para kaum muda dari generasi ke generasi akan dapat terpancing minatnya untuk mencintai seni budaya wayang kulit yang sangat adiluhung ini,” kata dalang peraih penghargaan Datuk Manggala Sastra Diraja ini bangga.

Nah…bagi semua masyarakat pecinta seni budaya wayang kulit di manapun berada, jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan hiburan spektakuler ini. Sebab wayang merupakan sebuah tontonan dan tuntunan untuk kita semua.

Sementara bagi masyarakat pecinta seni budaya wayang kulit yang belum sempat untuk hadir secara langsung ke lokasi, tidaklah perlu khawatir, sebab acara pagelaran seni budaya wayang kulit yang akan di bawakan langsung oleh dalang K.R.A.T.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM yang belum lama ini telah meraih sertifikat penghargaan dari Tahta Suci Vatikan dan Persatuan Biarawan/Wati Dunia ini juga akan disiarkan langsung melalui Channel Youtube Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu New. Nah…selamat menyaksikan….

Dalam dunia pakeliran, Bathari Sri atau Dewi Pangan ini adalah putri sulung Prabu Sri Mahapunggung dan Dewi Danawati, dari Negeri Medangkamulan. Nama Prabu Sri Mahapunggung merupakan nama gelar Bathara Srigati, putra dari Syanghyang Wisnu dengan Dewi Sri Sekar atau Dewi Sri Widowati yang turun ke Arcapada untuk menjaga kelestarian alam dunia. Bathari Sri memiliki tiga orang saudara adik kandung, yakni: Wandu, Sadana dan Oya.

Dalam dunia pakeliran di sebutkan bahwa Bathari Sri mempunyai wajah yang sangat cantik jelita, dan Bathari Sri di percaya sebagai titisan Bathari Widowati, neneknya. Bathari Sri di kenal mempunyai watak, sifat dan tindak tanduk, seorang yang baik hati, murah hati, baik budi, bijaksana dan penyabar.
Bathari Sri dan Sadana, adiknya dikenal sebagai Dewa yang melambangkan kemakmuran hasil bumi atau dunia pangan. Bathari Sri di kenal sebagai Dewi Padi, sementara adiknya, Sadana dikenal sebagai Dewa hasil bumi, seperti: Kentang, sayur-sayuran, umbi-umbian serta buah-buahan. Sehingga kedua kakak beradik tersebut tidak bisa dipisahkan.

Sepeti dalam kisah dunia pewayangan yang menampilkan lakon Sri Sadana”, lakon ini menceritakan bahwa Sri Sadana telah memberanikan diri untuk pergi dari Negeri Medangkamulan. Hal ini dilakukan lantaran Sri Sadana acap kali di marahi oleh ayahandanya. Sementara Dewi Sri yang telah mengetahui kepergian adiknya, dirinya kemudian berniat untuk pergi mencari adiknya tersebut. Setelah mencari adiknya dengan berbagai cara, dan aneka rintangan yang sangat tidak mengenakan, suatu saat di tengah perjalannnya Dewi Sri bertemu dengan sosok makhluk raksasa.

Dalam lakon “Sri Sadana” diceritakan, bahwa Sadana meloloskan diri pergi dari negara Medangkamulan karena dimarai oleh ayahnya. Dewi Sri setelah mengetahui kepergian adiknya, lalu pergi mencarinya. Setelah melalui berbagai rintangan dan pengalaman pahit karena dalam perjalanan bertemu dengan raksasa yang bernama Kalagumarang atau Karungkala yang terus mengejarnya. Setelah Dewi Sri berhasil meloloskan diri dari kejaran raksasa tersebut, akhirnya Dewi Sri berhasil bertemu kembali dengan adiknya, yakni Sadana.

Nah…lantaran sebagai Dewa hasil bumi, Dewi Sri dn adiknya Sadana dipercaya hinggga kini tetap hidup sampai akhir zaman. Sebab keduanya di percaya mempunyai tugas yang sangat mulia, yakni untuk memberikan sebuah kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat.

Wahhh…tontonan yang saangat menarik untuk kita saksikan bersama keluarga, saudara dan sahabat kita ya guys….Ayoo ….Jangan sampai ketinggalan ya…lurr