Keris Betok Memiliki Kandungan Filosofi Spiritual dan Sosial

Keris Betok Memiliki Kandungan Filosofi Spiritual dan Sosial

Menurut Pakar Perkerisan Internasional, Aji Sutejo, Keris Betok merupakan sebuah jenis keris kuno yang memiliki bentuk yang unik dan khas, yang memiliki kandungan filosofi spiritual dan sosial yang sangat mendalam. Inilah poin-poin utama yang sangat penting dalam diri keris Betok.

Pakar Perkerisan Internasional, Aji Sutejo.

Keris Betok dalam Kekeluargaan dan Perlindungan Antar Pusaka:

Keris Betok acap disebut sebagai “Keris Pengasuh” karena dipercaya mampu menetralkan aura negatif dari keris lain dalam koleksi pemilik. Sementara kandungan filosofi dari keris Betok ini adalah dapat mencerminkan nilai kekeluargaan dan tanggung jawab untuk saling melindungi. Seperti layaknya orang tua yang menjaga dan membimbing anak-anak agar senantiasa tidak terjebak dalam hal-hal yang bersifat negatif.

Kemandirian dan Ketahanan:

Bentujk Wilah yang lebih lebar dan pendek (sekitar setengah atau tiga perempat panjang keris biasa) melambangkan kemandirian dan ketahanan. Keris ini tidak bergantung kepada ukuran untuk menunjukkan kekuatan, melainkan pada kepekaan dan kemampuan untuk bertindak dengan cepat dan tepat dalam menghadapi masalah.

Penyembuhan dan Penyeimbangan:

Beberapa pecinta keris percaya bahwa keris Betok dapat mengurangi sifat agresif atau tegas yang berlebihan pada pemiliknya, menjadikannya lebih tenang dan seimbang. Filosofinya adalah mengajak manusia untuk menyeimbangkan emosi dan pikiran, serta mencari kedamaian dalam diri sendiri.s

Keterbukaan pada Pengetahuan Rahasia:

Dalam konteks budaya Buddha kuno, keris Betok terkadang dikaitkan dengan akses ke pengetahuan spiritual yang tersembunyi dan pencerahan batin. Ia melambangkan peran sebagai panduan yang membimbing pemiliknya “selubung kesadaran” untuk memahami makna yang lebih dalam dari kehidupan dan alam semesta.

Hormat pada Warisan Leluhur:

Sebagai keris yang umumnya berasal dari masa dulu, keris Betok menjadi simbol penghormatan pada warisan budaya dan nilai-nilai leluhur. Ia menginginkan kita tentang pentingnya melestarikan sejarah dan kearifan lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi.