Dalam rangka merayakan HUT nya yang ke 32 pada tahun 2025 ini, Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) mengadakan serangkaian acara kebudayaan di berbagai daerah, salah satunya adalah penyelenggaraan pagelaran seni budaya wayang kulit dengan menampilkan tokoh dalang Nasional dan Internasional, yakni K.R.A.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM.

Pagelaran seni budaya wayang kulit warisan leluhur bangsa Nuswantoro yang dilaksanakan oleh Konser Wayang Milenial Indonesia bersama Jaringan Kebudayaan Rakyat ini, akan di laksanakan pada hari Jumat, tanggal 5 September 2025, mulai pukul 20. 00 WIB s/d selesai dengan menampilkan lakon: Amarto Binangun. Pagelaran seni budaya wayang kulit spektakuler ini akan dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki, Jln. Cikini Raya No.8, Menteng, Jakarta Pusat.

Wahh…tentunya pementasan seni budaya wayang kulit ini pasti akan sangat meriah, mengingat dalang yang akan membawakannya adalah sosok dalang yang memiliki ketrampilan serta di dukung dengan prestasi yang telah di capainya sangat luar biasa. Berbagai penghargaan yang telah di terima oleh dalang yang berjuluk “Dalang Salto Sewengi Ping Seked” ini, baik dari dalam maupun luar negeri sudah tak tertandingi. Hal ini berkat kegigihan serta ketekunan sang dalang peraih penghargaan prestisius Datuk Dirajawali Manggala Sastradiraja dalam kiprahnya untuk ikut serta melestarikan dan memajukan seni budaya wayang kulit warisan leluhur bangsa kita yang adiluhung ini agar tidak punah dan tetap lestari dan selalu dapat dinikmati hingga sampai ke regenerasi kita.
“Wayang adalah kebanggaanku. Wayang merupakan Jagadku dan hiduplah Wayang Indonesia untuk selamanya,” kata K.R.A.Ki.H.Gunarto Gunotalijendro.SH.MM, dalang sejuta prestasi ini penuh semangat.

Amarto adalah sebuah negara yang dikenal sebagai tempat para Pandawa, kala itu negera Amarto awalnya merupakan sebuah hutan belantara Mertani, yakni sebuah hutan belantara yang sangat angker serta menjadi lokasinya para makhluk halus berkumpul. Hutan ini kala itu juga di kenal dengan nama hutan siluman lantaran acapkali dijadikan markas para makhluk halus berkumpul.
Dikisahkan, sepulangnya keluarga Pandawa dari negara Astina, seusai lepas dari peristiwa Bale Sigala-Gala, Prabu Destarata, atas saran dari Sengkuni memberikan bagian wilayah kepada Pandawa berupa hutan Mertani atau yang dikenal dengan Wanamarto. Saran Sengkuni ini sebenarnya adalah akal bulusnya dalam rangka untuk menyingkirkan keluarga Pandawa. Hutan Mertani ini dikenal sebagai hutan yang angker bahkan di dalam hutan ini terdapat sebuah kerajaan jin. Nah..dengan harapan nantinya Pandawa akan segera mati saat babad alas tersebut dalam membangun negara baru.

Kala itu saat menempuh perjalanan ke hutan alas Wanamarta, Arjuna tak di duga di hadang oleh Resi Wilwuk, yang merupakan seorang raja jin raksasa. Resi Wilwuk dalam berbagai cerita ada yang mengatakan berwadag seekor naga besar. Naga yang mempunyai epasang sayap panjang serta sangat kuat.
Dalam perjalanan ke hutan Alas Wanamarta, Arjuna dihadang Resi Wilawuk, yaitu jin raksasa. Dalam ceritanya Resi Wilwuk merupakan seorang raja jin yang bisa berubah menjadi seekor naga. Resi Wilwuk meminta kepada Arjuna untuk mengikuti dirinya ke tempat pertapaannya, yakni Pringcendani. Arjuna kemudian naik ke badan Resi Wilwuk yang berujud seekor naga, dan tak lama kemudian mereka terbang menuju pertapaan Pringcendani. Sesampai di pertapaan Resi Wilwuk, Arjuna di perkenalkan dengan putrinya yang berwajah cantik jelita, putrinya yang bernama Dewi Jimambang.

Kecantikan Dewi Jimambang bagaikan seorang bidadari dari khayangan. Resi Wilwuk dengan melihat dengan mata kepala sendri keakraban putrinya dengan Arjuna yang saling jatuh cinta, kemudian Resi Wilwuk kemudian menikahkan mereka berdua. Selesai dalam pernikahannya, Resi Wilwuk memberikan sebuah cupu yang berisi lengo (minyak) bernama Jayengkaton yang memiliki khasiat, barang siapa memoleskan Jayengkaton di kedua matanya, maka mereka akan dapat melihat alam halus, sehingga bisa melihat dengan jelas alam jin dan kerajaannya. Selain itu, Resi Wilwuk juga memberikan pusaka bernama Jalasutera Kencana.
Setelah selesai semua keperluannya, tak lama kemudian Arjuna berpamitan untuk pergi ke hutan Wanamarta. Untuk mempercepat dalam perjalannnya, Resi Wilwuk juga memberikan seekor kuda Ciptawilaha dan sebuah cambuk bernama Kyai Pamuk. Kemudian tak lama Arjuna langsung berangkat menuju ke hutan Wanamarta.

Nampak perjuangan para Pandawa pun dimulai dengan membuka hutan Wanamarta. Para pandawa pun harus siap siaga untuk berhadapan dengan para prajurit jin di bawah pimpinan Arya Danduwacana. Arya Danduwacana di bantu oleh Detya Sapujagad, Ditya Sapulebu, Detya Sapuangin serta Senopati Perang Negara Mertani.
Para Pandawa yang dipimpin langsung oleh Bima dengan gigih dan bersemangat terus berjuang dengan dibantu oleh Nakula dan Sadewa. Awalnya para Pandawa dapat mengalahkan para prajurit jin tersebut. Akan tetapi, tatkala mereka menghadapi Arya Dananjaya, mereka tidak mampu lagi dan mengalami kekalahan lantaran terjerat Jala Sutra Emas. Mereka kemudian di masukkan ke dalam pemjara di Negara Mertani.

Pada saat itu, mereka Bima, Sadewa dan Nakula telah mendapatkan pertolongan dari saudaranya, yakni Arjuna. Bahkan berkat khasiat dari Minyak Jayengkaton, pemberian dari Resi Wilwuk ia pun dapat mel dikalahkanihat dengan jelas para makhluk halus prajurit dari kerajaan Siluman. Kemudian Arjuna pun segera membebaskan para saudaranya yang di tahan di penjara kerajaan siluman tersebut.
Nah…berkat minyak itu pula, akhirnya mereka dapat membuka tabir rahasia hutan Mertani atau Wanamarta yang merupakan sebuah kerajaan siluman. Hal tersebut dapat membantu mereka dalam peperangan melalui prajurut jin untuk mendapatkan hutan Mertani. Oleh sebab itu, para prajurit dan kerajaan jin ini pun akhirnya dapat di kalahkan oleh keluarga Pandawa.

Bima dapat mengalahkan Arya Danduwacana, kemudian raganya pun menyatu dalam tubuh Bima segtelah ia menyerahkan Negara Jodipati. Kemudian Arjuna dapat mengalahkan Dananjaya dan ia menyerahkan negara Madukara. Demikian juga Detya Sapuangin, lantaran dapat dikalahkan oleh Arjuna, maka Detya Sapuangin menjelma menjadi ajian Arjuna. Oleh sebab itu Arjuna dapat berlari kencang secepat angin. Sementara itu Detya Sapujagad dan Detya Sapulebu dapat dikalahkan oleh Nakula dan Sadewa. Masing masing pun segera menyerahkan negara Sawojajar dan Bawentalun. Sementara itu Yudhistira sendiri manunggal dalam tubuh Puntadewa. Nah…sejak itu, Puntadewa mengganti nama menjadi Yudhistira.
Sejak itu negara siluman Mertani atau Wanamarta dapat dikalahkan dan segera berubah total menjadi sebuah negara yang dapat terlihat oleh pandangan mata biasa. Hutan Mertani atau Wanamarta kemudian dirubah untuk dijadikan sebagai negara yang besar dan makmur serta megah dan namanya di rubah menjadi Negara Amarta.

Wah..wah…sungguh sebuah kisah pewayangan yang sangat menarik untuk kita saksikan dan simak bersama yaaa….Apalagi yang membawakannya adalah tokoh dalang milenial yang sudah diakui kehebatannya dalam panggung pakelira, baik di dalam maupun di luar negeri. Nah bagi para pecinta dan penggemar seni budaya wayang kulit di manapun berada mari kita saksikan bersama….Sementara bagi yang belum sempat hadir langsung ke lokasi pagelaran, tidaklah perlu khawatir lagi sebab acara pagelaran spektakuler ini juga akan di siarkan langsung via Youtube Andika Multimedia New dan Gatot Jatayu New. Selamat menyaksikan semuanya….