Goa Sunan Mas, Ngreco, Seloharjo, Bantul, DI Yogyakarta, bukan sekedar goa. Pasalnya, goa ini menyimpan banyak kisah dan sejarah.
Ada yang menyatakan bahwa Goa Sunan Mas merupakan tempat persembunyian Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Hal itu terjadi kala Sunan Amangkurat mendapat tekanan dari kolonial Belanda.
Namun, kisah yang beredar di masyarakat ialah kisah perkelahian Amangkurat III dengan Jagabiro. “Tempat bertapa Sunan dulunya. Terus adu kesaktian sama Jagabiro, ya di situ,” kata Yono, salah seorang sepuh di Ngreco, Bantul, DI Yogyakarta, baru-baru ini.
Sebelum perkelahian, Sunan Amangkurat awalnya hanya ingin melakukan pertapaan. Lantas, Sunan membuat tempat pertapaan yang layak berbentuk goa.
Namun, di tengah pembuatan goa tersebut, wanita cantik bernama Dewi Nawangsari menghampiri Sunan. Dewi Nawangsari tidak sendiri. Ia datang bersama Kyai Semar. Dengan kesaktiannya, Kyai Semar membantu Sunan Amangkurat membuat goa.
Tak berapa lama bersama Sunan Amangkurat, Dewi Nawangsari menjadi pembicaraan. Ternyata ia merupakan keturunan dari Majapahit. Hingga akhirnya, sampainya ke kerajaan Majapahit kabar keberadaan Dewi Nawangsari bersama Sunan Amangkurat III.
Pihak kerajaan pun mengutus Jagabiro untuk menjemput Dewi Nawangsari. Namun, Dewi menolak pulang. Sunan Amangkurat pun ikut menolak permintaan Jagabiro. Akhirnya, Sunan dan Jagabiro adu kesaktian di kawasan goa. Perkelahian dua orang sakti itu pun terjadi sampai di Sungai Opak.
Dengan kesaktian Sunan, Jagabiro kabur hingga Candi Gembirawati. Sementara Sunan melanjutkan pertapaannya. Setelah itu, ia kembali ke Surakarta. Di kerajaan (Kasunanan Surakarta), Sunan Amangkurat III menjadi pemimpin. Ia menggantkan ayahnya.
Berdasarkan kisah inilah, diyakini bahwa pertapaan Sunan membawanya ke tampuk kekuasaan Surakarta.